Ranu Kumbolo, Jangan Pernah Kesini
Bagi anda yang suka dengan travelling, bacpackering,
dan mountaining pasti mengenal tempat
ini. Yah, danau mata air diatas pegunungan ini sungguh terkenal. Jika kita melihat foto dan membaca cerita
para pendaki yang sudah pernah ke sana, maka pasti anda akan terpukau dan ingin
melihatnya langsung.
Itulah yang saya alami ketika itu. Saya masih ingat jelas, saat itu hari Rabu minggu pertama kuliah di Semester tiga. Saya dan teman-teman berunding merencanakan perjalanan ke Ranukumbol o. Dalam waktu singkat terkumpul enam orang yang sepakat akan berangkat. Pada jumat malam, kita berangkat dengan 3 motor berboncengan dan dibekali berbagai perlatan camping standart yang sudah dipersiapkan. Ini adalah pendakian pertama yang saya pernah lakukan.
Itulah yang saya alami ketika itu. Saya masih ingat jelas, saat itu hari Rabu minggu pertama kuliah di Semester tiga. Saya dan teman-teman berunding merencanakan perjalanan ke Ranukumbol o. Dalam waktu singkat terkumpul enam orang yang sepakat akan berangkat. Pada jumat malam, kita berangkat dengan 3 motor berboncengan dan dibekali berbagai perlatan camping standart yang sudah dipersiapkan. Ini adalah pendakian pertama yang saya pernah lakukan.
Untuk keperluan administrasi yakni surat keterangan sehat kami lakukan di Puskesmas daerah kampus UIN Malang karena kami menginap dekat sana. Perjalanan dimulai Sabtu siang kami berangkat menuju Pasar Tumpang. Dari sana kami berniat menumpang truk sayur sampai Desa Ranupani. Tetapi kami terlambat karena truk sayur sudah berangkat pagi tadi sekitar jam 7. Akhirnya kami memutuskan untuk berangkat ke Pos Ranupani dengan sepeda motor.
Sungguh disayangkan, akses jalan ke sna sangat buruk. Kondisi jalan berupa landasan beton yang pecah dan ada yang dengan kemiringan sekitar 60o. Sebagian lagi tanah berdebu tebal. Bahkan salah satu motor ada yang terjatuh dan silindernya pecah. Terpaksa kami ke tukang sepeda motor yang ada di Desa Ranupani dan diperbaiki seperlunya agar sepeda motor tetap bisa digunakan saat pulang.
Singkat cerita, kami ke pos pendaftaran dan makan sore disana. Pukul 15.30 kami berangkat dari pos Ranupani. Perjalanannya ke Ranukumbolo cukup mengasyikan. Di sepanjang perjalanan kami berpapasan dengan tim lain yang banyak yang diantanya pendaki asing.
Sekitar jam 9 kami sampai di Ranukumbolo dan segera
mendirikan tenda. Suhu saat itu sangat dingin bahkan kepulan uap air dingin
tebal dari danau menutupi kawasan camping. Tenda kami sampai basah dibuatnya. Malam
itu sulit bagi kami untuk tidur karena dingin sekali dan perapian yang minim.
Perjalanan dan perjuangan kami malam itu terbayar lunas dengan cerahnya pagi
keesokan harinya.
Jangan pernah ke sini jika tidak ingin melihat indahnya
sunrise dan sejuknya Danau Ranukumbolo.
Komentar
Posting Komentar